Pernah dengan kata-kata ini? "Kebersihan sebagian dari iman".
Apa yang ada di pikiran kita jika melihat keadaan sekitar atau lingkungan yang kotor? Lantas, apa yang ada di pikiran kalian jika lingkungan bersih dan nyaman?
Lingkungan yang kotor pasti membuat kita tidak betah bukan? Kita melihatnya saja sudah tidak suka, dan terlintas di benak untuk membersihkan lingkungan yang kotor tersebut.
Berbeda dengan lingkungan yang bersih, keadaan sekitar yang asri, pasti enak untuk dipandang, tidak ada sampah berserakan di sana di sini.
Kebersihan itu sendiri merupakan keadaan di mana lingkungan terbebas dari berbagai macam kotoran, termasuk di antaranya, seperti debu, sampah dan juga bau.
Manusia itu perlu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sehingga tetap sehat badannya, tak menimbulkan bau busuk, tidak membuat malu, tidak menyebarkan berbagai macam kotoran, atau bahkan malah menularkan kuman penyakit, baik itu bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Kebersihan lingkungan itu sendiri ialah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja dan tempat awam. Banyak hal yang bisa kita lakukan agar lingkungan sekitar tetap bersih dan elok untuk dipandang.
Apabila kita sebagai manusia sudah diajarkan dan diterapkan bagaimana cara melakukan bersih-bersih atau melakukan kebersihan, pasti nanti kelak dewasa juga gemar bersih-bersih, karena dengan bersih-bersih memiliki begitu banyak manfaat yang tak bisa kalian pandang sebelah mata saja.
7 Cara Menjaga/Memelihara Lingkungan Alam di Sekitar Kita |
Meliputi sungai, gunung, danau, pantai, dan masih banyak lagi contoh yang lain apabila kalian bisa memahaminya.
Cara Menjaga Kebersihan dan Keseimbangan Lingkungan Alam
1. Tidak Membuang Sampah di Sungai
Kegiatan ini memang terlihat sangat sepele bukan? Saking sepelenya, kalian pernah membuang sampah di sungai? Jujur ya!
Sekarang, pertimbangkan kembali jika ingin membuang sampai di sungai, karena dampak dan akibat yang ditimbulkan sangat besar dalam kehidupan.
Coba, bisa kita bayangkan apabila setiap orang atau masing-masing keluarga membuang sampah di sungai, terlebih kantong plastik yang berisi sampah di sungai, nanti akan merusak ekosistem sungai itu sendiri.
Akibatnya, yang paling parah adalah aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan banyak kerugian lainnya.
Jangan beralasan membuang sampah di sungai karena tidak ada pembuangan sampah yang dekat dengan rumah, jangan sekadar ikut-ikutan pada perilaku buruk ini, dan jangan mentang-mentang tinggal di bantaran sungai, kalian jadi seenaknya sendiri membuang sampah tersebut!
Bukan begitu! Alangkah baiknya, buanglah sampah pada tempatnya, bisa pada tempat pembuangan akhir, atau pada tempat yang sudah disediakan. Dengan mematuhi prinsip membuang sampah dengan benar, maka kalian juga sekaligus sedang menerapkan pola hidup yang sehat, baik bagi kalian maupun bagi alam.
Apabila perilaku membuang sampah di sungai ini terus dilanjutkan, maka lihat dampaknya, banjir! Tidak hanya itu saja, kalian terganggu dengan bau busuk yang menyengat, terlebih sungai menjadi tidak enak untuk dipandang, tak elok lagi. Sangat disayangkan bukan? [1]
2. Limbah Pabrik yang Disaring Terlebih Dahulu
Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu dari industri maupun daru rumah tangga. Pada masyarakat yang bermukim, inilah berbagai macam limbah dihasilkan dari situ.
Begitu banyak limbah yang dibuang, seperti halnya sampah, air kakus, dan masih banyak lagi yang lain.
Dengan kehadiran dari limbah ini sendiri memiliki berbagai bentuk dampak negatif bagi lingkungan, terlebih bagi kesehatan manusia. Nah, di sinilah perlu dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap limbah.
Bahkan, apabila limbah ini dibiarkan begitu saja, maka bisa menimbulkan adanya keracunan, dan semua tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri.
Pengolahan limbah itu sendiri bisa dilakukan dan dibedakan ke dalam 2 (dua) macam, yakni pengolahan menurut tingkatan perlakuan dan juga pengolahan menurut karakteristik limbah.
Biasanya, karakteristik dari limbah itu sendiri, seperti :
- Berukuran mikro
- Dinamis
- Penyebarannya memiliki dampak yang cukup luas
- Memiliki dampak atau akibat dalam jangka panjang
3. Menanam Pepohonan di Pinggir Sungai
Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah masyarakat menjadi longosr dan hanyut ke sungai.
Tidak hanya itu saja, dengan hal ini juga bisa mencegah terjadinya abrasi. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak. Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai.
Yang menjadi pemicu timbulnya abrasi adalah keseimbangan alam yang terganggu di daerah sekitar sungai atau pantai.
4. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)
Reboisasi ini merupakan kegiatan penanaman kembali hutan yang sudah ditebang.
Kegunaan reboisasi itu sendiri, seperti :
- Meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara
- Membangun kembali habitat dan ekosistem alam
- Mencegah pemanasan global dengan menangkap karbondioksida dari udara [2]
Reboisasi ini hanya bisa dilakukan pada hutan atau lahan yang kosong atau gundul, hutan yang dimaksud di sini adalah hutan yang sudah ditentukan pada peraturan.
Reboisasi ini erat kaitannya dengan penghijauan. Dengan mencanangkan penghijauan, maka lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal kita menjadi lebih sejuk, ketersediaan air tahan menjadi terjamin dan mampu meningkatkan kesuburan tanah.
Selain itu, dengan adanya reboisasi ini juga berguna menurunkan pemanasan global, atau juga biasa disebut dengan nama global warming. [3]
5. Terasering atau Sengkedan
Terasering atau Sengkedan ini merupakan suatu bentuk metode konservasi dengan cara membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang dari lereng, menahan air, sehingga mampu mengurangi kecepatan dan juga jumlah aliran permukaan, serta bisa juga untuk memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.
Tipe terasering yang cukup dikenal dan dikembangkan oleh lahan pertanian yang ada di Indonesia itu seperti teras bangku atau teras tangga, serta juga teras gulud.
Jenis Terasering atau Sengkedan, seperti :
- Teras Datar
- Teras Kredit
- Teras Gulud
- Teras Bangku
6. Menggunakan Produk Daur Ulang
Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).
Jenis material yang bisa dilakukan daur ulang, terdiri atas sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil dan berbagai macam barang elektronik.
Fokus dari daur ulang ini sendiri difokuskan pada sampah yang tak bisa dilakukan degradasi oleh alam secara alami, untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada lahan.
Proses daur ulang aluminium ini bisa menghemat hingga 95% energi dan mampu mengurangi polusi udara hingga 95% apabila dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang, hingga prosesnya di pabrik.
Macam-macam material yang bisa dilakukan daur ulang, seperti :
- Bahan bangunan
- Baterai
- Barang elektronik
- Logam
- Bahan yang lain (kaca, kertas, plastik, dan lain sebagainya)
- Menghemat Energi
- Polusi Berkurang
- Menghemat Sumber Daya Alam (SDA)
- Memiliki Manfaat yang Ekonomis
- Menghemat Ruang
7. Melarang Penebangan Hutan Secara Liar
Penebangan liar atau biasa disebut juga dengan pembalakan liar ini merupakan suatu bentuk kegiatan penebangan, pengangkutan dan juga penjualan kayu, di mana ini menjadi salah satu bentuk ancaman faktual di sekitar perbatasan yang tidak sah atau bisa dikatakan tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Dampak dari penebangan hutan secara liar, meliputi :
- Tanah menjadi terlalu berlebih atau terlalu banyak menyerap sinar matahari, sehingga nanti mudah menjadi kering dan nutrisi yang ada di dalam tanah menguap.
- Ketika pohon ditebang, maka daerah tersebut menjadi lebih kering. Maka, tidak ada kesempatan lagi untuk tanah bisa menyerap lebih banyak air lagi. Dengan demikian, sumber daya air menjadi kian menurun.
- Banyak makhluk baik itu hewan maupun tumbuhan yang nantinya akan lenyap dan hilang peredaran dari muka bumi.
- Aliran air menjadi terganggu sehingga daerah tersebut menjadi sangat mudah terkena bencana banjir saat sedang hujan lebat. Manusia juga terancam jiwanya.
0 Response to "7 Cara Menjaga/Memelihara Lingkungan Alam di Sekitar Kita "
Post a Comment